Pernyataan Ki Hadjar Dewantara tersebut tedengar sangat hangat dan mulia bagi pendidikan bangsa ini. Namun, dalam praktiknya hal tersebut belum dilakukan secara optimal dalam sistem pendidikan saat ini. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan cita-cita pendidikan bangsa tersebut, hadirlah Kurikulum Merdeka beserta inovasi-inovasi yang menyertainya dalam bentuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Projek tersebut merupakan salah satu sarana untuk mencapai berbagai target dalam Profil Pelajar Pancasila. Dalam praktiknya, projek tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ‘mengalami pengetahuan’ sebagai sebuah proses penguatan karakter sekaligus sebagai bentuk belajar secara nyata dari lingkungan sosialnya.
Apa itu Profil Pelajar Pancasila? Apa saja poin-poin yang terdapat dalam Projek P5? dan Bagaimana penerapannya? Simak penjelasan sampai akhir ya!
Apa itu Profil Pelajar Pancasila dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila?
Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profill pelajar Pancasila (pembelajaran kokurikuler), dan ekstrakurikuler.
Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi utama meliputi:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
- Berkebinekaan global.
- Bergotong-royong.
- Mandiri.
- Bernalar kritis.
- Kreatif.
Salah satu langkah untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila tersebut dilakukan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yaitu pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Bulan Mei 2023 kali ini SMK Sahid Surakarta diminta dari SMP N 2 Surakarta untuk mengisi P5 dengan tema Kearifan Lokal . Pada saat pelaksanaan P5 anak-anak kelas IX dari SMP N 2 Surakarta diminta untuk membuat makanan lokal . Oleh karena itu, siswa siswi kelas X dan XI dari SMK Sahid Surakarta berbagi ilmu dan pengalaman untuk membuat kudapan, minuman tradisional dan makanan khas solo atau jawa . Tentunya didampingi oleh Guru Guru kece SMK Sahid Surakarta
Pelaksanaan P5 ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut . Dengan melibatkan anak-anak kelas X dan XI dalam pembuatan nya , maka anak-anak kelas IX dari SMP N 2 Surakarta bisa berbaur dengan mudah .